Minggu, 10 April 2011

JENNY







Not Deaf, Hold Ears !
HEARING TO


Ungkapan sebuah statemen kepada publik. Bertajuk manifesto yang menjadi phantasm, menjadi empat pemuda di Yogyakarta yang membungkus ingenuitas mereka di usungan hits-hits mereka. Lick – lick guitar crunchy yang bermelodi dan catchable to play and hear , rapi dan menginspirasi. Bass yang sibuk bercinta dengan beat-beat drum bertenaga, bukan sekedar pelengkap, tapi unsur yang mempercantik, riff-riff yang mengikuti alur. Dan lantunan suara layaknya bermalas-malasan , kerap bercerita dan menyuarakan sebuah rayuan untuk berdansa. Inilah JENNY. Bukan yang lain, ini adalah Jenny. Layaknya hidangan pembuka , mati muda yang bersemangat layaknya anthem , dengan memperdengarkan saja mungkin kalian bisa merasakan antusiasme para teman pencerita dengan teriakan teriakan seperti mengelu-elukan keresahan bahayanya apa itu dosa dan pahala.

“Sebuah manifesto nyalakan postmodernisme bungkam para arogan” , terjang para ideal. Dengan lirik yang sebagian besar berbahasa indonesia akan terdengar lebih pedas dan tajam, meredam emosi dengan pemilihan kata kata yang merepresentasikan sesuatu yang baru di dalam kepala. Di 120 yang untungnya didalam lirik dan maknanya yang tidak terdefinisikan dengan baik, Jenny lagi lagi menyusun abjad dan nada itu kembali menjadi sesuatu yang layak didengarkan secara seksama dan dihayati dalam – dalam.

Dengan acuan lirik lirik meng-aku dan kalian pendengar sebagai orang kedua, Jenny mengemas album ini dengan baik. Hitam putih, sederhana dan sekali lagi sangat pantas untuk kalian miliki dan menominasikannya ke dalam playlist mp3 kalian. Album ini adalah ajakan,album ini berniat menjadi sebuah suntikan dalam pola pikir baru. Apakah kalian akan berusia pendek atau kalian sibuk berdansa sambil sedikit memikirkan tarif idealisme kalian. Menghentakkan kaki dan berniat untuk merubah alkohol favorit kalian, atau bahkan protes ke pacar kalian dengan menyanyikamn look with who I’m taking to. Itupun kalau kalian punya pacar. Sedikit cerita tentang album launching maret lalu, kings of leon, The strokes, The Ramones ada di dalam kamus musik mereka. Jangan menebak seperti apa lagu-lagiu mereka..karena mereka Jenny. Karena mereka adalah sebuah mega epic danceable that will rocks your ear and blow your brain . [Aree dharma ]

JENNY
Bedah Manifesto





Pelantun single Mati Muda ini bahkan bisa membuat penonton yang tadinya hanya duduk menjadi berdiri dan berjingkrak-jingkrakan. Jenny dengan personil Farid (Vokal), Robby (gitar), Arjuna (bass) dan 1 additional player dhanis (drum) sungguh rendah hati dengan tidak mau menyebut penontonnya sebagai fans.
"Kami menyebut mereka sebagai Teman Pencerita karena kami ingin ada kesetaraan disini," Ujar Farid.
Bahkan saking eratnya hubungan Jenny dengan Teman Pencerita, ada seorang Teman pencerita yang datang jauh-jauh dari Solo untuk menonton Jenny Semalam.
"Iya, hampir selalu nonton pertunjukkannya Jenny," Jelas Isa, Teman Pencerita yang mengikuti jejak Jenny untuk terjun ke dunia Indie bersama band-nya, Soloensis.
Jenny sudah memiliki satu album bertajuk Manifesto  dengan single yang sudah rilis Mati Muda, Menangisi Akhir Pekan, Hujan Mata Pisau dan yang akan segera dirilis Hari Terakhir di Peradaban.

Jenny - Hari Terakhir Peradaban (2011) | New Single | Lirik



Satu lagi lagu baru yang dikeluarkan oleh Jenny, garage band asal Jogja yang sebelumnya telah mengeluarkan single "Hujan Mata Pisau" beberapa bulan lalu serta album "Manifesto" kurang lebih hampir dua tahun yang lalu. Hari Terakhir Peradaban. prolog.  menjadi sebuah judul dari lagu yang baru mereka rilis di blog mereka pada hari kedelapan dari bulan maret 2011. Hari Terahir Peradaban mereka buat sebagai bentuk karangan bunga duka cita kami atas zaman yang terlihat, terbaca, teraba, terdengar, dan tercium sangat indah, maju dan beradab, namun rasa-rasanya terasa busuk dan makin membusuk, mundur dan semakin mundur dan pelan-pelan kehilangan peradabannya, dan mungkin akhirnya mati. Lagu yang merupakan sebuah resume sederhana dan racauan kacau kami tentang tanda-tanda zaman dan peradabannya Jenny bagikan untuk di unduh secara cuma-cuma yang adapat di download langsung  dan mereka postingkan juga di official blog dari jenny yang dapat anda kunjungi langsung di http://jennytemanpencerita.blogspot.com.

Berikut bait demi bait lirik dari Hari Terakhir Peradaban.

dan inilah harinya banyak wanitamenjadi budak atas kelaminnyamemeluk agama tanpa tuhanyang ibadahnya adalah belanja
barbarian bersorbanrantai kuasa yang tiranmaniak perangbrilian dengan citra curiancendekia pendustapara bangga berdosagila belanjadan mungkin aku salah satunya
dan inilah harinya banyak lelakimenjadi sundal atas ambisimemeluk agama tanpa tuhanyang ibadahnya adalah berperang
barbarian bersorbanrantai kuasa yang tiranmaniak perangbrilian dengan citra curiancendekia pendustapara bangga berdosagila belanjadan mungkin kamu salah satunya


seperti pesta kostum yang berarakandalam karnaval kemunduranseperti pesta megah yang menghajatkanhari terakhir peradaban
budaya teraniayaalam raya terperkosaseni tak lagi murninorma tak lagi sucidipersundal ambisinyadiperbudak kelaminnyaserentak semuaserentak lupa pada Pencipta
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar